senandung kalbu: dimana rembulanku

Rabu, 27 Februari 2008

dimana rembulanku

saat mentari tenggelam diufuk senja,
saat malam mengeliat menyibak sepi
dingin dan senyap merayap kalbu
dimana engkau rembulan
bayang bayang mega menutup cahayamu
ingin kupejamkan mata
juwita malamku...
bawa daku dalam mimpi, mungkin saja kutemukan diri
dalam bingkai warna warni...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

RUU Porno atau ......

Entah dari mana munculnya konsep sampah tsb, karena acapkali nilai yg telah tumbuh ribuan tahun hendak diubah menurut persepsi kultur bangsa lain, alhasil menjadi bayang bayang yang seram di ruang publik, karena sesungguhnya Undang Undang dibuat sebagai penjaga ketertiban, bukan memancing keresahan masyarakat, tubuh perempuan bukan kriminal, tubuh perempuan bukan sumber malapetaka, kata iwan fals sahabatku, moral dan ahlak biarkan menjadi urusan rakyat, bukan urusan negara, dan rahasia alam dan kehidupan bukanlah milik manusia biarkan rakyat mencari moralnya sendiri, karena keindahan tidak bisa dilukiskan dengan sekedar kata kata sence of art, beauty of art, pada bagian ini sulit sekali untuk merumuskan secara kata kata , karena akan kehilangan makna untuk menjelaskan RASA

manusiawi
setiap "orang Besar" senantiasa bersikap yang tidak bisa diduga, juga idolaku Bung Karno meninggalkan cerita yang membuatku sadar, ternyata beliau tetap saja manusia biasa , ini ceritanya
Perintah pertama Presiden Soekarno saat dipilih sebagai presiden pertama RI, bukanlah membentuk sebuah kabinet atau menandatangani sebuah dekret, melainkan memanggil tukang sate! Itu dilakukannya dalam perjalanan pulang, setelah terpilih secara aklamasi sebagai presiden. Kebetulan di jalan bertemu seorang tukang sate bertelanjang dada dan nyeker (tidak memakai alas kaki). “Sate ayam lima puluh tusuk!”, perintah Presiden Soekarno. Disantapnya sate dengan lahap dekat sebuah selokan yang kotor. Dan itulah, perintah pertama pada rakyatnya sekaligus pesta pertama atas pengangkatannya sebagai pemimpin dari 70 juta jiwa lebih rakyat dari sebuah negara besar yang baru berusia satu hari

sang kala

Sang Kala
Tak kuhiraukan langkahmu
Tak kuperdulikan tingkahmu
Tak kupahami jelas maksudmu
Sang Kala
Umpatanmu sekotor sampah diparit
Mengais kemunafikan nan berbelit
Oportunis dan Hypokrit
Adakah paham AROMA Tubuhmu ?
Sang Kala
Dihembusan nafasmu nan berat
Yang cemas , perih, idealis dan melarat
Kadang marah, berang dan anarkis
lantang berteriak ReformasI atau Revolusi
Adakah paham KERINGATMU ?
Sang Kala
Yang berkilau, arogan dan borjuis
Pragmatis, Instan, wangi, santun dan populis
Mengukur cerdas dunia LINIER
Adakah Paham KONSEP dimensimu ?

senandung kalbu

Rabu, 27 Februari 2008

dimana rembulanku

Tidak ada komentar:

RUU Porno atau ......

sang kala

jejaring

redaksi

aku